Tol Cipali Kurangi Kemacetan Pantura saat Arus Mudik hingga 40 Persen
Minggu, 21 Juni 2015 | 09:45 WIB
Terkait
- Truk Dilarang Lintasi Jalur Mudik H-5 hingga H 3 Lebaran
- Ada Tol Terpanjang di Indonesia, Akankah Pantura Berhenti Jadi Proyek Abadi?
- Tol Cipali Beroperasi, Bagaimana Nasib Perekonomian Pantura?
- BPK: Tidak Benar Ada Proyek Abadi di Jalur Pantura
- Audit BPK: 828 Km Jalan Pantura tak Dilengkapi Drainase
JAKARTA, KOMPAS.com - Kemacetan yang kerap terjadi di jalur Pantura saat arus mudik dapat dikurangi oleh Tol Cikopo-Palimanan (Cipali). Tol yang terbentang lebih dari 116 Km ini, diharapkan bisa mengurai beban lalu lintas sekitar 40 Km di Jalur Pantura.
"Di pantura khususnya diperkirakan beban pantura turun 40 persen karena Tol Cipali," ujar Dirjen (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub, Djoko Sasono saat memberikan keterangan pers di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jln Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (19/6/2015).
Fenomena pasar tumpah di sekitar Jalur Pantura juga bisa terhindarkan dengan Tol Cipali.
Namun untuk pengendara motor, tetap dihimbau berhati-hati saat melewati Jalur Pantura.
"Untuk peseda motor agar waspada. Pasar tumpah fenomena yang selalu ada. Tetap ada juga gangguan di lalu lintas dengan adanya tol ini," ujar Djoko.
Tol Cikopo-Palimanan memiliki 99 jembatan, 7 pintu masuk dan keluar, 4 rest area atau tempat istirahat (TI) tipe A yang memiliki SPBU, dan juga 4 TI tipe B tanpa SPBU.
Tol Cikopo-Palimanan terbagi dalam enam seksi, yakni seksi I Cikopo-Kalijati sepanjang 29,12 km, seksi II Kalijati-Subang sepanjang 9,56 km, seksi III Subang-Cikedung sepanjang 31,37 km, seksi IV Cikedung-Kertajati sepanjang 17,66 km, seksi V Kertajati-Sumberjaya sepanjang 14,51 km, dan seksi VI Sumberjaya-Palimanan sepanjang 14,53 km. (Fahdi Fahlevi)
Editor | : Erlangga Djumena |
Sumber | : Tribunnews.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar